Sunday, April 1, 2012

Let's Study Bahasa Indonesia ^!^

Tema dan Judul

Pengertian tema
Tema adalah pokok permasalahan yang dibicarakan, atau gagasan terpenting dalam bacaan.
Contoh : kehidupan, kemanusiaan, sosial, kesehatan, persahabatan, politik, dll.

Pengertian judul
Judul adalah nama dari suatu bacaan
Contoh : Layar Terkembang, Buku Harian Naila, Rumah Misteri, dll.

Pidato

Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, atau sebuah wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.
Pidato sama saja dengan khotbah. Hanya saja yang membedakan antara pidato dengan khotbah ialah temanya. Biasanya khotbah bertemakan ajaran-ajaran agama.

Langkah-langkah berpidato ialah sebagai berikut :

Salam pembuka
Misalnya “Assalamualaikum Wr. Wb, salam sejahtera bagi kita semua”.

Pendahulan
Pengantar kearah pokok-pokok materi yang akan disampaikan.

Materi utama
Yaitu dengan cara mengemukakan contoh-contoh, ilustrasi-ilustrasi, dan cerita-cerita singkat yang berkaitan dengan tema atau isi pidato.

Kesimpulan
Yaitu menutup pidato dengan diiringi kesimpulan-kesimpulan.

Salam penutup
Misalnya “Waalaikumsalam Wr. Wb.”

Beberapa teknik dalam berpidato, antara lain :

Pidato bebas/tanpa teks
Pidato tanpa menggunakan teks sama sekali. Pidato ini sifatnya sederhana. Biasanya berisi tentang ucapan terima kasih atau meminta maaf kepada para pendengar.

Pidato terkait/teks
Segala sesuatu yang disampaikan kepada para hadirin terbatas dan hanya ada pada teks yang ada.

Pidato spontanitas
Ialah pidato yang berlangsung tanpa ada rencana sebelumnya.

Pidato menghafal
Ialah pidato dengan menyampaikan isi pidato yang jauh-jauh hari sebelumnya telah dihafalkan.

Pidato mengurai
Ialah cara pidato yang sering digunakan oleh para ahli dalam berbicara dihadapan orang banyak.
Pidato ini memerlukan kemampuan berbicara dan berpenampilan dengan baik.

Ciri-ciri pembicara yang baik, yaitu :
Menguasai materi yang akan disampaikan
Mempunyai rencana
Penampilannya meyakinkan

Kritik dan Pujian

Kritik
Pengertian kritik adalah kecaman atau tanggapan yang kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan mengenai baik buruknya terhadap hasil karya atau pendapat.

Dalam mengkritik, harus memperhatikan hal-hal berikut :
materi yang dikritik adalah hasil pendapat seseorang, bukan orang yang membuat karya atau yang berpendapat.

Dalam mengkritik harus meninggalkan sifat emosional.
Kritik harus dilandasi dengan argumentasi yang masuk akal.
Bahasa yang digunakan harus jelas, runtut, dan tidak berbeli-belit.
Perlu diingat, bahwa kritik adalah memberikan masukan terhadap hasil karya atau pendapat sehingga mencapai perbaikan.
Pengkritik, adalah orang yang mengemukakan kritikan.
Kritikus, adalah orang yang ahli dalam mengkritik.

Pujian
Pengertian pujian adalah suatu kegiatan yang memberi nilai pada suatu karya dengan kata-kata atau ucapan yang menyenangkan, baik, logis, serta sopan, atau tanggapan baik yang dilakukan seseorang terhadap suatu kerja yang membuat orang lain senang.

Contoh mengkritik dan memuji :


Ilustrasi    Kritik    Pujian      
Teman anda menggambar pemandanga alam, tetapi pemilihan dan penggunaan warnanya kurang tepat.    Gambar pemandangan yang anda buat sangat bagus. Detail-detail yang anda tampilkan sangat mirip dengan aslinya.    Pemilihan dan pemakaian warna yang anda pakai menurut saya kurang pas. Alur sungainya warnanya kurang greget.   

Membaca

Pengertian membaca ialah melihat dan memahami isi dari apa yang tertulis.
Manfaat membaca antara lain :
Untuk memahami teks yang dibaca
Mendapat berbagai informasi
Dapat menambah ilmu pengetahuan yang berguna

Jenis-jenis membaca, ialah sebagai berikut :
Membaca cepat
Yaitu membaca dengan diukur menggunakan waktu.
Pada tingkatan kelas VII dan VIII waktu yang digunakan untuk satu menit (60 detik) adalah 250 kata, dengan menggunakan rumus :

Sedangkan untuk tingkatan kelas IX, dengan waktu 1 menit (60 detik), mampu memabca 300 kata, dengan menggunakan rumus :
   
Membaca memindai (scanning)
Yaitu membaca yang langsung menuju informasi yang diinginkan tanpa membaca yang lain.

Membaca ekstensif
Yaitu membaca dengan sungguh-sungguh dengan jangkauan atau smber yang luas.

Membaca intensif
Yaitu membaca sungguh-sungguh dalam satu sumber bacaan.

Membaca sekilas (skimming)
Yaitu membaca hanya pada kilasan-kilasan agar dapat memiliki gambaran umum tentang isi sebuah bacaan sebelum membaca dengan teliti.

Membaca sekilas biasanya diterapkan pada membaca surat kabar. Karena berita yang disajikan sangat banyak dan padat, sehingga kita perlu membaca sekilas agar kita mendapatkan informasi yang kita butuhkan.
Membaca nyaring (bersuara yang jelas)
Membaca dalam hati (tanpa suara)
Membaca indeks

Cerpen

Cerpen adalah suatu bentuk karya sastra yang menceritakan hanya satu peristiwa dari seluruh kehidupan pelakunya, secara ringkas dan jelas.
Cerpen pada umumnya berisi tentang kehidupan manusia sehari-hari dan yang kita alami, baik itu menyenangkan atau menyedihkan.

Ciri-ciri cerpen sebagai :
Hanya terdiri antara 1-10 halaman
Jumlah tokoh antara 1-3 orang
Konfliknya tunggal
Pelaku tidak mengalami perubahan nasib
Bisa habis dibaca dalam sekali duduk
Singkat, padu, dan menarik
Bahasanya tajam
Memiliki unsur utama berupa adegan
Unsur-unsur intrinsik pada cerpen ialah :
Tema
Merupakan sesuatu yang menjiwai sebuah cerita. Tema yang sering digunakan oleh para pengarang ialah tentang sosial, keagamaan, kemiskinan, perjuangan, dan percintaan.

Penokohan
Yaitu pengungkapan karakter  tokoh pada cerita. Pengungkapan karakter ini harus logis.

Antagonis ialah tokoh jahat.
Protagonis ialah tokoh baik.
Tritagonis ialah tokoh penengah.

Setting / latar
Ialah tempat dan waktu terjadinya peristiwa.

Tokoh
Ialah pelaku dalam cerpen.

Amanat
Ialah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada para pembaca melalui cerpen yang diciptakan.

Alur / plot
Ialah jalannya cerita.


Tahapan-tahapan alur, sebagai berikut :
Pendahluan / pengenalan
Pemasalahan
Klimaks (masalah memuncak)
Anti klimaks (masalah mulai mereda)
Penyelesaian
Alur dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
Alur sirkuler                  ; cerita yang yang dimulai dari A dan kembali lagi ke A.
Alur linier                        ;  alur yang dibangun searah (maju atau lurus).
Alur foref shadowing    ;  alur yang dibangun dengan menceritakan masa datang, meloncat ke masa lalu, dan pada akhirnya meloncat lagi ke masa yang akan datang.
Alur flash back              ;  cerita yang sesungguhnya adalah cerita masa lalu, tapi justru cerita itu dimulai hari ini.

Sudut pandang
Ialah cara lihat atau posisi pengarang terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerita.

Macam-macam sudut pandang adalah :
Orang pertama pelaku utama (menggunakan aku lebih dari satu)
Orang pertama pelaku sampingan ( menggunakan aku dan nama orang)
Orang ketiga pelaku utama (menggunakan ia lebih dari satu)
Orang ketiga pelaku sampingan (menggunakan kami, mereka)
Orang ketiga diluar cerita (menggunakan ia dan nama orang)
Unsur-unsur ekstrinsik pada cerpen ialah :
Latar belakang penciptaan
Sejarah penciptaan karya
Latar belakang si pengarang

Novel

Novel adalah suatu bentuk karya sastra yang menceritakan keseluruhan peristiwa dari seluruh kehidupan pelakunya, atau karangan prosa yang panjang dan mengandung rangkaian kehidupan seseorang dengan menonjolkan watak/sifat si pelaku.
Ciri-ciri novel antara lain sebagai berikut :
Jumlah halaman ±100 lembar
Tokoh dalam cerita lebih dari 5 orang
Konflik lebih kompleks
Terjadi perubahan nasib si pelaku
Tidak habis dibaca dalam sekali duduk
Rentetan peristiwa yang mencekam dan menakjubkan
Novel memiliki periode angkatan terbit, yaitu angkatan 20-an dan 30-an, itu pun mempunyai sebutan sendiri-sendiri.
Angkatan Balai Pustaka dan Siti Nurbaya

Angkatan Balai Pustaka karena pada saat itu banyak karya sastra yang diterbitkan oleh balai pustaka.
Angkatan Siti Nurbaya karena pada saat itu sastra yang terkenal adalah novel yang berjudul Siti Nurbaya.

Angkatan Balai Pustaka dan Pujangga Baru

Perbedaan antara angkatan balai pustaka dan pujangga baru, ialah :


Balai Pustaka    Pujangga Baru      
ᵜ  tema cerita mengenai adat istiadat dan kawin paksa
ᵜ  bercorak romantis
ᵜ  pelaku utama umumnya berpendidikan rendah
ᵜ  isi cerita bersifat kedaerahan (menceritakan daerah tertentu)    ᵜ  tema cerita mengenai upaya memajukan kebudayaan nasional
ᵜ  bercoak romantis idealis
ᵜ  pelaku utama umumnya berpendidikan menengah keatas
ᵜ  isi cerita bersifat nasional (tidak lagi bersifat kedaerahan)   

Angkatan tahun1945
Puisi yang diciptakan oleh Chairil Anwar
Prosa yang diciptakan oleh Idrus

Tahun 1966
Angkatan ini dikenal dengan nama karya Taufik Ismail

Drama

Drama adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa yunani yang berarti "aksi", "perbuatan".

Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media : di atas panggung, film, atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera (lihat melodrama).
Naskah drama adalah kumpulan dialog-dialog untuk para pelaku yang akan diperankan.
Jenis-jenis drama , antara lain :
Drama menurut masanya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu :
Drama Baru / Drama Modern
Drama baru adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.

Drama Lama / Drama Klasik
Drama lama adalah drama khayalan yang umumnya menceritakan tentang kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewa-dewi, kejadian luar biasa, dll.

Drama menurut kandungan isinya dapat dibedakan dalam sepuluh jenis yaitu :
Drama Komedi
Drama komedi adalah drama yang lucu dan menggelitik penuh keceriaan.

Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.

Drama Tragedi Komedi
Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.

Opera
Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.

Lelucon / Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka merangsang gelak tawa penonton.

Operet / Operette
Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.

Pantomim
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.

Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerak-gerik anggota tubuh dan mimik wajah pelakunya.

Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.

Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang, dan lain sebagainya.

Cara menyusun naskah drama adalah sebagai berikut :
Menentukan tema atau topik persoalan yang akan diangkat menjadi cerita.
Menentukan jumlah pemain yang dibutuhkan dalam drama.
Membuat dialog-dialog yang akan disampaian dalam cerita.
Memberi keterangan tempat setting dan bagaimana pemain harus berperan.

Adapun aturan-aturan yang harus diperhatikan dalam penulisan naskah drama, antara lain :
Naskah ditulis dalam bentuk dialog, dan dialog ditulis dalam bentuk kalimat langsung.
Kalimat langsung ditulis tanpa menggunakan tanda kutip.
Tanda titik dua digunakan untuk memisahkan nama pelaku dengan dialog.
Naskah dilengkapi dengan prolog dan epilog.
Ada kalimat penjelas yang menggambarkan batasan adegan satu dengan adegan yang lainnya.
Ada keterangan tingkah laku yang biasanya ditulis diantara dialog dan di dalam tanda kurung.

Musikalisasi Puisi

Musikalisasi puisi adalah mengubah syair puisi menjadi lagu yang sesuai dengan ketepatan nama atau musik yang mengiringinya.
Tujuan musikalisasi puisi adalah untuk memperkenalkan puisi kepada masyarakat luas.
Manfaat musikalisasi puisi adalah :
Menggugah perasaan lebih dalam
Membangkitkan imajinasi
Mendorong orang lebih mampu berfikir dan menggerakkan pikiran
Menimbulkan kesenangan dan hiburan

Artikel


Artikel adalah karya tulis lengkap.
Misalnya laporan berita di dalam majalah atau surat kabar. Cara untuk menyusun artikel dengan menggunakan teknik 5W+1H.

Artikel jurnalistik erat kaitannya dengan kabar berita yang dibuat oleh wartawan. Ciri-ciri ragam jurnalistik adalah :
Diizinkan dalam satu paragraph hanya terdiri atas satu kalimat.
Diizinkan penggunaan kata-kata tapi, bisa, kalau, melewati, dan sebagainya.
Frase apositif tidak dipisahkan oleh tanda baca koma.
Bahasa yang digunakan bukan ragam formal.

Surat

Surat adalah secarik kertas yang bertulis dengan berbagai isi dan maksud.
Macam-macam surat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Surat Dinas (Resmi)
Surat dinas adalah surat yang dikirimkan oleh suatu kantor atau instansi pemerintah dan bebas dari biaya
Unsur-unsur surat dinas antara lain :
KOP atau kepala surat
Tanggal pembuatan surat
Subyek surat (nomor, halaman, dan perihal)
Alamat yang dituju
Salam pembuka
Pembuka surat
Isi surat
Penutup surat
Salam penutup
Tanda tangan dan nama terang
Tebusan (kalau ada)
Contoh surat dinas (resmi ) :
Surat undangan sekolah kepada orang tua murid
Surat pemberitahuan tentang kelulusan siswa

Surat Pribadi (Tidak Resmi)

Surat pribadi adalah surat yang dikirimkan seseorang untuk keperluan sendiri.

Unsur-unsur suarat pribadi antara lain :
Tanggal pembuatan surat
Alamat yang dituju
Salam pembuka
Pembuka surat
Isi surat
Penutup surat
Salam penutup
Tanda tangan dan nama terang
Contoh surat pribadi (tidak resmi) :
Surat anak kepada orang tuanya
Surat kita kepada teman
Perbedaan antara surat dinas (resmi) dengan surat pribadi (tidak resmi) :

Surat Dinas (Resmi)    Surat Pribadi (Tidak Resmi)      
Ada KOP/kepala surat    Tidak ada KOP/kepala surat      
Menggunakan bahasa yang baku    Menggunakan bahasa yang tidak baku      
Mempunyai subyek surat    Tidak mempuyai subyek surat      
Dikirimkan oleh instansi/lembaga pemeritah    Dikirimkan oleh seseorang   

Tabel, Grafik, Bagan, dan Denah

Tabel
Tabel adalah daftar yang berisi data dalam bentuk kolom yang berfungsi untuk memberikan informasi yang dinyatakan dengan angka.

Gunanya untuk :
Untuk memperjelas isi bacaan
Untuk memperjelas informasi
Untuk memahami informasi bacaan tersebut secara utuh
Grafik
Grafik adalah lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar (tentang naik turunnya hasil, statistik, dan sebagainya).

Bagan
Bagan adalah gambar denah atau skema yang berisi penjelasan tentang suatu masalah atau informasi.

Denah
Denah adalah gambar yang menunjukkan letak kota, jalan, dan sebagainya.

Karya Tulis

Karya tulis adalah hasil dari uji coba dan penelitian yang cukup rumit berbentuk teks.
Untuk menyusun karya tulis yang bersifat ilmiah, kita harus melakukan uji coba dan penelitian yang cukup rumit. Namun, karya tulis tidak harus bersifat ilmiah. Kita bisa menyusun sebuah karya tulis yang sederhana dengan membaca buku yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan.
Untuk dapat menulis karya tulis dengan baik, kita perlu membatasi topik yang umum menjadi lebih khusus.
Bagian-bagian dari karya tulis, yaitu :
Halaman judul
Halaman tujuan
Halaman motto dan persembahan
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Landasan Teori
Bab III Penutup
Daftar pusaka
Lampiran

Bagian perlengkapan isi :
BAB I   -   Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Identitas dan Pembahasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
BAB II  -   Tinjauan Pustaka dan Landasan Teoritis
Tinjauan Pustaka
Landasan Teoritis
BAB III -   Metode Penelitian
Pendekatan Pendidikan
Data dan Sumber Data
BAB IV  -   Kesimpulan dan Saran
BAB V   -   Penutup
Daftar Pusaka
Lampiran

Iklan dan Poster

Iklan
Pengertian iklan adalah berita pesanan untuk mendorong dan membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang atau jasa yang ditawarkan, atau pemberitahuan kepada khalayak mengenai barang atau jasa yang dijual dan dipasang di media massa (surat kabar dan majalah).

Jenis-jenis iklan :

Iklan baris
Iklan baris adalah iklan kecil atau singkat yang terdiri atas beberapa kalimat atau beberapa baris saja, di sebuah kolom.

Yang ditawarkan dalam iklan baris ialah berbagai macam jenis barang atau jasa. Misalnya saja rumah, mobil, pekerjaan, barang-barang elektronik, tenaga kerja, dll.

Unsur-unsur iklan baris meliputi :
merk dan jenis
keistimewaan
syarat-syarat dan fasilitas yang ditawarkan
harga yang diminta
alamat dan kontak penjual
Ciri-ciri iklan baris ialah :
ditulis dengan bahasa yang disingkat
terdiri dari beberapa baris, maksimal tiga baris

Iklan kolom
Iklan kolom adalah iklan yang terdiri dari beberapa baris dan kolom.
Iklan kolom biasanya terdiri dari gambar-gambar sehingga lebih menarik.

Jenis-jenis iklan baris dan iklan kolom :

Iklan keluarga, berisi tentang berita untuk anggota keluarga lain.
Iklan undangan, berisi undangan untuk suatu acara atau kegiatan.
Iklan permintaan, berisi permintaan kepada khalayak ramai.
Iklan pengumuman, ditujukan kepada khalayak ramai.
Iklan penawaran, dibuat oleh instansi atau pribadi untuk menawarkan produk yang dihasilkan.
Bahasa iklan ialah sebagai berikut :
menggunakan kata yang orisinil, tidak menjiplak kata orang lain
menggunakan majas atau ungkapan yang memikat dan sugestif
menggunakan kata-kata yang berkonotasi positif
teks iklan iklan harus langsung menuju sasaran
Isi iklan ialah sebagai berikut :
objektif dan jujur
singkat dan jelas
menarik perhatian
tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain

Poster
Poster adalah berita yang ditulis dalam gambaran seperti spanduk, untuk mengajak masyarakat agar tertarik pada yang tertera di spanduk.

Contoh :
Jagalah kebersihan kota rembang tercinta ini
Buku adalah cakrawala dunia

Sastra Lama dan Sastra Modern
Perbedaan antara sastra lam dan sastra modern :

Karya sastra lama    Karya sastra modern      
Bersifat statis    Bersifat dinamis      
Bentuk karangannya bersifat tradisional    Bentuk karangannya tidak bersifat tradisional      
Sering menggunakan bahasa klise    Jarang menggunakan bahasa klise   

Puisi dan Prosa

Puisi adalah bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata indah dan kaya makna.

Macam-macam puisi dibedakan menjadi dua, yaitu :
Puisi lama, terdiri dari :

Pantun, adalah puisi lama yang bersajak a-b-a-b, terdiri dari 4 baris, baris 1 dan 2 merupakan sampiran, baris 3 dan 4 merupakan isi, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
Mantra, adalah puisi lama yang dikaitkan dengan hal-hal yang mempunyai kekuatan gaib.
Bidal, adalah peribahasa yang mengandung sindiran, peringatan, nasihat atau contoh yang baik.
Syair, adalah puisi lama yang mendapat pengaruh islam, terdiri dari 4 baris yang bersajak a-a-a-a.
Karmina, adalah pantun yang terdiri dari 2 baris, baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi.
Talibun, adalah puisi lama yang jumlah barisnya lebih dari 4 tetapi arus genap.
Gurindam, adalah puisi lama yang terdiri dari 2 baris yang bersajak, baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi, biasanya berisi tentang nasiha.
Seloka, adalah pantun yang setiap barisnya saling berhubungan.

Puisi baru, terdiri dari :

Distikon, adalah puisi baru yang terdiri dari 2 baris.
Terzina, adalah puisi baru yang terdiri dari 3 baris.
Kutrin, adalah puisi baru yang terdiri dari 4 baris.
Kuin, adalah puisi baru yang terdiri dari 5 baris.
Sextet, adalah puisi baru yang terdiri dari 6 baris.
Septima, adalah puisi baru yang terdiri dari 7 baris.
Oktavo/Oktaf, adalah puisi baru yang terdiri dari 8 baris.
Soneta, adalah puisi baru yang terdiri dari 14 baris.

Prosa
Prosa adalah bentuk karangan bebas.

Majas

Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Adapun macam-macam majas dibagi menjadi 4, yaitu majas perbandingan, sindiran, penegasan dan majas pertentangan.
Majas perbandingan
Alegori : Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.


Contoh : Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
Alusio : Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh : Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bak, bagai.

Contoh : Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
Metafora : Pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya, bagaikan, dll. contoh: Waspadalah terhadap lintah darat.
Antropomorfisme : Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
Perifrase: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.
Majas sindiran
Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.

Majas penegasan
Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Repetisi: Perulangan kata, frase, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frase, atau klausa yang sejajar.
Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
Anti klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
Ekskalamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.
Majas pertentangan
Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
Oksimoron: Paradoks dalam satu frase.
Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.

Proposal dan Laporan

Proposal
Proposal adalah suatu rencacna kegiatan yang belum dilaksanakan.

Laporan
Laporan adalah laporan mengenai suatu kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Jenis-jenis laporan ialah sebagai berikut :
Laporan kegiatan
Laporan diskusi
Laporan perjalanan / kunjungan
Laporan peristiwa
Laporan penelitian
Bagian-bagian laporan meliputi :
Halaman judul

Bagian laporan yang memuat judul laporan , penulis laporan, waktu, serta tempat pembuatan laporan tersebut.

Kata pengantar

Berisikan pemberitahuan tujuan penulisan laporan, gambaran isi laporan secara umum, serta harapan-harapan tentang laporan tersebut.

Pada bagian ini, penulis juga dapat menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang telah membantu kegiatan laporan yang telah dilakukannya.

Daftar isi

Dibuat untuk memudahkan pembaca dalam mengenali bagian-bagian laporan dan memahami hubungan antar bagian tersebut.

Isi laporan

Meliputi bagian pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Bagian ini biasanya ditempatkan dalam bab yang berbeda.
Pendahuluan

Latar belakang pentingnya pengamatan, tujuan pengamatan, manfaat pengamatan, dan langkah-langkah pengamatan.

Pembahasan

Mengemukakan gambaran-gambaran/hasil-hasil pengamatan sesuai dengan tujuan yang telah diterapkan dalam bagian pendahuluan.

Penutup
Berisi ringkasan umum/pernyataan akhir tentang laporan.

Daftar pusaka

Berisi catatan tentang sumber-sumber tertulis yang digunakan dalam penulisan laporan.
Sumber-sumber tersebut bisa berupa buku, majalah, atau koran.

Lampiran

Berfungsi sebagai pelengkap laporan.

Data atau hal-hal yang belum jelas dari isi laporan dapat dibantu atau diperjelas dengan lampiran-lampiran.