Friday, February 5, 2016

almost...




Sangkuriang


Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang janda yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang.

Suatu hari Sangkuriang diusir Dayang Sumbi dari rumah karena telah berbuat satu kesalahan. Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari, dan meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Tuhan mengabulkan doanya dengan memberinya kecantikan abadi dan usia muda selamanya.

Setelah lama Sangkuriang mengembara, akhirnya ia ingin untuk pulang ke rumahnya. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut, ia terkejut sekali karena melihat seorang wanita yang sangat cantik yaitu Dayang Sumbi. Sangkuriang langsung melamarnya. Akhirnya lamaran Sangkuriang diterima oleh Dayang Sumbi, dan sepakat akan menikah.

Pada suatu hari alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena ia melihat ada bekas luka. Bekas luka tersebut mirip dengan bekas luka anaknya. Setelah bertanya kepada Sangkuriang, Dayang Sumbi bertambah tekejut, karena ternyata benar bahwa calon suaminya tersebut adalah anaknya sendiri.

Dayang Sumbi sangat bingung sekali, karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya sendiri. Dayang Sumbi mencoba berbicara kepada Sangkuriang, supaya Sangkuriang membatalkan rencana pernikahan mereka. Permintaan Dayang Sumbi tersebut tidak disetujui Sangkuriang.

Setiap hari Dayang Sumbi berpikir bagaimana cara agar pernikahan mereka batal. Setelah berpikir, akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik. Dia mengajukan dua buah syarat kepada Sangkuriang. Apabila Sangkuriang dapat memenuhi kedua syarat tersebut, maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi sebaliknya jika gagal maka pernikahan itu akan dibatalkan. Syarat yang pertama Dayang Sumbi ingin sungai Citarum dibendung. Dan yang kedua meminta Sangkuriang untuk membuat sampan yang besar untuk. Kedua syarat itu harus selesai sebelum matahari terbit.

Sangkuriang menyanggupi kedua permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan menyelesaikannya sebelum matahri terbit Dengan kekuatannya, Sangkuriang lalu mengerahkan teman-temannya bangsa jin untuk membantu menyelesaikan tugasnya tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi mengintip hasil kerja dari Sangkuriang. Betapa terkejutnya dia, karena Sangkuriang hampir menyelesaikan semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi sebelum matahari terbit.

Dayang Sumbi lalu meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah timur. Ketika melihat warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira kalau hari sudah menjelang pagi. Sangkuriang langsung menghentikan pekerjaannya dan merasa tidak dapat memenuhi syarat yang telah diajukan oleh Dayang Sumbi.

Dengan rasa jengkel dan kecewa, Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya. Sangkuriang juga menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah gunung yang bernama Tangkuban Perahu.


Sangkuriang


On the days of old, in West Java there lived a widow named Dayang Sumbi. She has a son named Sangkuriang.

One day Dayang Sumbi evicted Sangkuriang from house because it has done a mistake. After the incident, Dayang Sumbi regretted. She prayed every day, and ask for a day to meet with him again. God answered her prayer by giving her the eternal beauty and young age forever.
After a long Sangkuriang roam, finally he wants to return to his home. Arriving there, he was very surprised, because he saw a very beautiful woman that is Dayang Sumbi. Immediately Sangkuriang proposed. Finally Sangkuriang’s proposed accepted by Dayang Sumbi, and agreed to be married.

One day Dayang Sumbi surprised, because she saw a scar. The scar is similar to scar her child. After asked the Sangkuriang, Dayang Sumbi increases might expect to see, because it is true that the prospective husband is her own child.
Dayang Sumbi very confused, because she can not be married with her own child. Dayang Sumbi tried speak to Sangkuriang , so Sangkuriang cancel their wedding plans . Dayang Sumbi’s request is not agreed Sangkuriang.

Every day Dayang Sumbi thinking about how to cancel their wedding. After thinking, finally Dayang Sumbi find the best way. He filed two requirements to Sangkuriang. If Sangkuriang can fulfill these two requirements, Dayang Sumbi would be a wife, but otherwise if it fails then the wedding will be canceled. The first requirement Dayang Sumbi want Citarum river dammed. And the second request Sangkuriang to make a big boat. Both requirements must be completed before sunrise.
Sangkuriang agreed both requests Sumbi Dayang, and promised to finish before sunrise with his power, then Sangkuriang deploying his friends of the jinn to help complete the task. Quietly, Dayang Sumbi peek of the Sangkuriang work. How shocked she, because Sangkuriang almost completed all requirements the given Dayang Sumbi before sunrise.

Dayang Sumbi then ask for help surrounding communities to roll out a red silk cloth on the east. When looking the color red in the east of the city, Sangkuriang thought that it was already early morning. Sangkuriang immediately stop work and felt can not fulfill requirements that has been proposed by Dayang Sumbi.
With a sense of annoyance and disappointment, Sangkuriang then break through the dam that have been made​​. Sangkuriang also kicked a big boat that has been made​​. The boat that floated and fell face down, then became a mountain named Tangkuban Perahu.





Elang yang Cerdik


Di Suatu hari seekor elang sangat haus dan ingin minum. Ia tidak melihat kolam air di mana pun. Ia terbang berputar-putar. Akhirnya ia melihat sebuah botol di luar rumah. Elang terbang turun ke botol itu. Di sana ada sedikit air di dasar botol. Elang memasukkan kepalanya ke dalam botol tetapi ia tidak menggapai air itu. Ia memanjat ke atas botol. Ia memasukkan lagi kepalanya ke dalam botol  tetapi paruhnya tidak bisa mencapai air itu.

Kemudian ia mencari akal. Elang itu terbang tinggi dan kemudian turun menuju ke botol untuk memecahkannya dengan paruhnya tetapi botol itu amat kuat. Ia tidak dapat memecahkannya.  Elang itu keluar terbang kearah botol kemudian ia menabrakkan sayapnya. Ia mencoba memecahkannya, agar airnya akan keluar membasahi lantai. Tetapi botol itu amat kuat. Elang itu sangat lelah bila harus terbang lebih jauh lagi.
Elang itu duduk termenung di sarangnya. Ia berpikir terus menerus. Ia tidak mau mati karena kehausan. Ia melihat banyak batu-batu kecil di tanah. Ia mendapatkan ide. Ia mengambil batu itu dan memasukkannya ke dalam botol. Ia memasukkan dan memasukkan terus. Air itu naik lebih tinggi setiap kali batu jatuh ke dalam botol. Botol itu hampir penuh dengan batu. Air telah naik sampai ke permukaan. Elang yang pintar itu memasukkan paruhnya  dan ia mendapatkan air. Pepatah mengatakan bahwa “ Jika ada kemauan pasti ada jalan. “ Elang itu telah membuktikannya.



The Smart Eagle


In One day a eagle was thirsty and wanted a drink. He did not see a pool of water everywhere. He flew in circles. Finally he saw a bottle outside the house. Eagle flew down into the bottle. There was little water in the bottom of the bottle. Eagles thrust his head into the bottle but he did not reach the water. He climbed to the top of the bottle. He put his head again into the bottle, but its beak can not reach the water.

Then he looked for idea. Eagles were flying high and then down toward the bottle to break it with his beak but the bottle was very strong. He can not break it. Eagles came out flying towards the bottle and then he crashed his wings. He tried to break it, so the water will come out wet floor. But the bottle is very strong. Eagles were very tired when should fly further.
The eagle sat on its nest. He thinks constantly. He did not want to die of thirst. He saw many small stones on the ground. He got the idea. He took the stone and put it in a bottle. He continued to enter and enter. The water was up higher every time the stone fell into the bottle. The bottle was almost full with stones. Water had risen to the surface. That smart eagle entering its beak and he got the water. Proverb says that "If there's a will there is a way. "Eagle has proven it.






Raja yang Egois

Dahulu kala, ada sebuah taman yang sangat luas dan indah, milik seorang raksasa. Setiap siang, anak-anak masuk ke dalam taman itu untuk bermain dan mendengarkan burung-burung berkicau merdu dari pohon-pohon.   
Raksasa sedang pergi selama 5 tahun mengunjungi keluarganya di negeri lain. Sekarang, dia kembali ke rumahnya, sebuah rumah yang sangat besar dengan taman di depannya.  Saat tiba di taman, ia melihat anak-anak sedang bermain disana. Raksasa lalu memarahi mereka, “Apa yang kalian lakukan disini? Pergi ! Ini taman milikku!” Anak-anak yang ketakutan berlari meninggalkan taman itu.   
Karena tidak ingin ada orang lain yang ikut menikmati keindahan tamannya lagi, raksasa lalu membangun tembok yang tinggi mengelilingi taman itu, dan memajang tulisan “Yang masuk tanpa ijin akan dihukum !” Anak-anak kehilangan taman itu. Sesekali mereka memanjat dan melongok melewati tembok yang tinggi, memandangi taman itu dan dengan sedihnya membicarakan permainan-permainan yang dulu mereka lakukan disana.  
Hari demi hari berlalu. Bunga-bunga di taman itu tidak lagi bermekaran. Burung-burung tidak lagi berkicau dan pohon-pohon berhenti berbuah. Raksasa tidak mengerti mengapa taman miliknya menjadi tidak indah lagi.  
Pada suatu pagi, raksasa mendengar suara musik yang mengalun. Ternyata itu adalah suara kicauan burung di luar jendelanya. Sudah lama ia tidak mendengar burung berkicau.
Raksasa mendekat ke jendela dan mendengarkan kicauan burung itu dengan sedih. “Apa yang terjadi dengan tamanku? Aku berharap tamanku bisa indah seperti dulu, dengan burung-burung yang berkicau merdu.” Kata raksasa.  Burung itu terbang mendekati raksasa dan berkata “Tamanmu tidak akan sama lagi tanpa kehadiran anak-anak itu. Tamanmu merindukan gelak tawa dan suara anak-anak yang bergembira. Pohon, bunga-bunga, dan para burung menginginkan kehadiran anak-anak yang menjadikan tempat ini kembali penuh keceriaan.” Kata burung itu.
Raksasa menyadari kesalahannya. Selama ini ia terlalu egois, dan akibatnya ia hidup sendirian dan merasa kesepian. Raksasa pun mengambil palu besar dan menghancurkan tembok yang mengelilingi tamannya. Dibuangnya tulisan peringatan, dan dipanggilnya anak-anak untuk bermain di taman.  Awalnya anak-anak merasa takut. Akan tetapi ketika mereka melihat wajah raksasa yang sekarang menjadi ramah, mereka mengikutinya ke taman untuk bermain disana. Lagipula, anak-anak itu juga rindu bermain di taman itu.  
Taman milik raksasa itu pun kembali penuh dengan anak-anak yang bermain gembira. Bunga-bunga pun kembali bermekaran. Beserta burung-burung yang berkicau dengan merdu.   
Raksasa berkata kepada anak-anak, “Sekarang, tamanku adalah taman milik kalian juga.” Sekarang raksasa tidak hanya memiliki sebuah taman yang indah, tetapi ia juga memiliki banyak teman-teman kecil yang ceria.  



The Selfish King


A long time ago, there is a very large garden and beautiful, owned by a giant. Every day, children entered the park to play and hear the birds sing melodious from the trees.

Giant was away for 5 years to visit family in another country. Now, he returned to his home, a very large house with garden in front. On arriving at the park, he saw the children were playing there. Giant then scolding them, "What are you doing here? Go! This park is mine! "The children ran frightened to leave the park.

Because no one else wants to enjoy the beauty of his garden again, and then build a giant high wall surrounding the garden, and displaying the words "The entry without permission will be punished!"These children lose the park. Every now and then they climbed up and looked past a high wall, watching the garden and bitterly discuss the games they used to do there.

Day after day passed. The flowers in the garden no longer blooming. The birds no longer sing and the trees cease to bear fruit. Giants do not understand why his own garden to be no longer beautiful.

One morning, the giant heard the music. Apparently it was the sound of birds chirping outside her window. Been a long time he did not hear the birds chirping.
Giants closer to the window and listen to the birds chirping sadly. "What happened to my garden? I hope my garden can be beautiful as before, with birds singing melodious. "said giant. The bird flew close to the giant and said "your garden will not be the same without the presence of children. Miss your garden and the sound of laughter of happy children. Trees, flowers, and the birds want the presence of children who make this place full of joy again. "said the bird.

Giant realized his mistake. During this time he was too selfish, and as a result he lived alone and felt lonely. The giant took a big hammer and destroy the wall surrounding the garden. Threw caution board, and called the kids to play in the park. At first the children felt afraid. But when they see the face of a giant who is now a friendly, they followed him to the park to play there. Moreover, children also missed playing in the park.

Parks owned the giant went back full of children playing happily. The flowers were blooming again. Along with the chirping birds with melodious.

The giant said to the kids, "Now, my garden is the garden of you also." Now the giant not only has a beautiful garden, but he also has many little friends happy.


                                                                                                                                                                                     





No comments:

Post a Comment