Friday, February 5, 2016

three again




Raja yang Bodoh


Dahulu kala, ada seorang raja yang sangat suka mengenakan baju baru. Dia banyak menghabiskan waktu hanya untuk melihat dirinya sendiri di cermin, dan selalu ingin mengenakan baju baru.  
Pada suatu hari, datanglah dua orang penipu yang menyamar sebagai pembuat baju. Raja meminta kedua orang itu untuk membuatkan baju yang hanya bisa dilihat oleh orang pintar untuk raja. Mereka membuat baju di sebuah ruangan khusus. Raja memberikan benang-benang emas. Kedua penipu itu menyembunyikan benang-benang emas itu, kemudian berpura-pura bekerja keras untuk membuat sebuah baju. 
Beberapa hari kemudian, raja yang tidak sabar mengutus prajuritnya untuk melihat baju yang sedang dibuat itu. Ketika prajurit melihat para penipu yang menyamar itu, ia pun kebingungan. “Aku tidak melihat apa pun disini”,  katanya. Akan tetapi prajurit itu tidak mau mengakuinya karena tidak ingin dianggap bodoh. Maka ia pun memuji kedua penipu itu dan.  Setelah menteri keluar, kedua penipu tertawa terbahak-bahak. 
Tak lama kemudian sang raja datang untuk melihat sendiri. Dia melihat ke seluruh ruangan, tapi ia tidak melihat apa pun. Namun, karena tidak ingin dianggap bodoh, raja pun berpura-pura bisa melihat baju yang istimewa itu dan berkata, “Baju yang sangat indah, aku tidak sabar ingin segera memakainya” 
Keesokan harinya adalah hari dimana sang raja akan mengenakan baju barunya. Kedua penipu yang menyamar telah pergi. Tentu saja, mereka tidak lupa membawa benang-benang emas yang telah mereka sembunyikan. 
Saat raja memakai baju barunya, ia tetap tidak bisa melihat baju itu, dan ia merasa kedinginan. Tapi karena tidak ingin dibilang bodoh, raja pun bercermin. Walaupun ia tidak melihat apa-apa. Semua prajurit kerajaan juga mengatakan bahwa baju itu sangat indah, karena mereka juga tidak ingin dianggap bodoh.
Saat raja muncul di hadapan rakyat, semuanya terkejut. Akan tetapi mereka juga mendengar kabar bahwa baju yang spesial itu hanya dapat dilihat oleh orang yang pintar, dan karena mereka tidak ingin dianggap bodoh, mereka pun berseru-seru memuji sang raja.  
Mendadak terdengar suara anak kecil berteriak, “Tetapi, dia kan tidak pakai baju, sang raja telanjang!” Semua terdiam. Raja pun menyadari bahwa anak kecil itu berkata jujur, dan dengan terburu-buru ia berjalan kembali ke istana.



The Stupid King


Long ago, there was a king who love wearing new clothes. He spent a lot of time just to see himself in the mirror, and always want to wear new clothes.

One day, two imposter people came disguised as a dress maker. The king asked the two men to make clothes that can only be seen by smart people to the king. They make clothes in a special room. The king gave the gold threads. The two imposter hide the gold threads, and then pretending to work hard to make a clothes.
A few days later, the king who can not wait sent his soldiers to see the clothes being made. When the soldiers saw the imposter disguised, he was confused. "I do not see anything here", he said. But the soldiers did not want to admit it because they do not want to be stupid. So he was praised both it and the imposter. After the soldiers came out, both imposter out laughing trickster.

Shortly afterwards the king came to see for themselves. She looked around the room, but he did not see anything. However, because they do not want to be stupid, the king pretended to see the special clothes and said, "Clothes are very beautiful, I could not wait to wear them"

The next day is the day that the king will wear his new clothes. Both imposter who has disguised gone. Of course, they do not forget to bring the threads of gold which they hide.

When the king wearing his new clothes, he still can not see the clothes, and he felt cold. But because they do not want to be stupid, the king was the mirror. Although he did not see anything. All the kingdom soldier also said that the clothes were beautiful, because they also do not want to be stupid.

When the king appeared in the presence of the people, all surprised. But they also hear the news that a special clothes that can only be seen by people smart, and because they do not want to be stupid, they shouting praising the king.

Suddenly a child screaming, "But he's not wearing clothes, the king was nude!" All was silent. King also realized that the little boy telling the truth, and with hurry he walked back to the palace.

  

Putri yang Sempurna

Dahulu kala, ada seorang pangeran yang menginginkan seorang putri raja, tetapi putri tersebut haruslah sempurna. Dia kemudian mengembara hanya untuk mencari putri tersebut, tetapi dia selalu menemukan bahwa ada sesuatu yang tidak sempurna pada setiap putri raja yang ditemuinya. Dia menemukan banyak putri raja, tapi tak ada yang benar-benar dianggap sempurna oleh pangeran itu. Dengan putus asa akhirnya dia pulang kembali ke istananya dan merasa sangat sedih karena tidak menemukan apa yang dicarinya.
Suatu malam, terjadi hujan badai yang sangat keras, dimana kilat dan guntur beserta hujan turun dengan deras sekali, malam itu sungguh menakutkan.
Ditengah-tengah badai tiba-tiba seseorang mengetuk pintu istana, dan ayah pangeran yang menjadi raja waktu itu, sendiri keluar membuka pintu untuk tamu tersebut.
Seorang putri yang sangat cantik berdiri di luar pintu, kedinginan dan basah kuyup karena badai pada malam itu. Air mengalir dari rambut dan pakaiannya yang masih basah, mengalir turun ke kaki dan sepatunya. Putri tersebut mengaku bahwa dia adalah putri yang sempurna.
"kita akan segera mengetahui apakah yang dikatakan oleh putri tersebut benar atau tidak," pikir sang ratu, tetapi dia tidak berkata apa-apa. Dia masuk ke dalam kamar tidur, mengeluarkan seprei yang mengalas tempat tidur yang akan dipakai oleh sang putri dan menaruh sebutir kacang polong di atas tempat tidur itu. Kemudian dia mengambil dua puluh kasur dan meletakkannya di atas sebutir kacang tersebut. Malam itu sang putri tidur di atas ranjang tersebut. Di pagi hari, mereka menanyakan apakah sang putri tidur nyenyak di malam itu.
"oh saya sangat susah tidur!" kata sang putri, "saya sangat sulit untuk memejamkan mata sepanjang malam! Saya tidak tahu apa yang ada pada ranjang itu, saya merasa berbaring di atas sesuatu yang kasar, dan seluruh tubuh saya pegal-pegal dan memar di pagi ini, sungguh menakutkan!"
Raja dan ratu langsung tahu bahwa sang putri ini pastilah putri yang benar-benar sempurna, karena hanya putri yang sempurna dapat merasakan sebutir kacang yang ditempatkan di bawah dua puluh kasur an dilapisi dengan dua puluh selimut. Hanya putri yang benar-benar sempurna mempunyai kulit yang begitu halus.
Pangeran kemudian menikahi putri, dan dia telah menemukan putri yang selama ini dicarinya.


 

 
                                                                                                                                                   



The Perfect Princess


In ancient times, there is a prince who wanted a princess, but the princess must be perfect. He then roamed only to find the princess, but he always finds that something is not perfect in every princess meets. He found many of princesses, but nobody really considered perfect by the prince. With desperately he finally returned to his palace and felt very sad for not finding what he was looking for.

One night, there was a very hard rain storm, with lightning and thunder and rain fell  very torrent, the night was really scary.

In the midst of a storm suddenly someone knocked on the door of the palace, and the father of the prince who became king at that time, his own exit opened the door to the guest.

A very beautiful princess who stood outside the door, cold and soaking wet because of the storm at night. Water flows from the hair and clothes are still wet, flowing down to the feet and shoes. The princess admitted that she was the perfect princess.

"We'll soon knowing what the princess was said is true or not," think the queen, but she did not say anything. She went into the bedroom, pulled out a pillow bed linens that will be used by the princess and put a pea on the bed. Then she took twenty mattresses and put it on such a pea. That night the princess was asleep in bed. In the morning, they asked if the princess to sleep soundly at night.

"oh I'm very difficult to sleep!" said the princess, "I am very difficult to close my eyes all night! I do not know what is in bed, I felt lying on something that is rough, and all over my body stiffness and bruises this morning, really scary!"

The king and queen knew that the princess was princess must have been really perfect, because just the perfect princess can feel a pea placed under twenty mattresses and twenty of coated with a blanket. Only princess who really have perfect skin so smooth.

Prince then married princess, and he has found the princess who had been searching.
Listen
Read phonetically





 
Putri dan Kacang Polong


Dahulu kala ada seorang pangeran yang ingin menikahi seorang putri, tetapi ia harus menjadi seorang putri sejati. Ia berkelana di seluruh dunia untuk menemukan satu, tapi tak bisa dia mendapatkan apa yang ia inginkan. Ada putri cukup, tapi sulit untuk mengetahui apakah mereka yang nyata. Selalu ada sesuatu tentang mereka yang tidak sebagaimana mestinya. Jadi dia pulang lagi dan sedih, karena ia akan sangat menyukai untuk memiliki seorang putri sejati.

Suatu malam badai yang mengerikan datang, ada guruh dan kilat, dan hujan turun deras. Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu gerbang kota, dan raja tua pergi untuk membukanya.

Itu adalah seorang putri berdiri di luar sana di depan gerbang.
Tapi, baik ramah! apa pemandangan hujan dan angin itu membuatnya terlihat. Air mengalir turun dari rambut dan pakaian; itu berlari ke dalam ujung sepatu dan keluar lagi di tumit. Namun dia berkata bahwa dia seorang putri sejati.

Yah, kita segera akan menemukan bahwa, pikir ratu tua. Tapi dia mengatakan apa-apa, pergi ke ruang tidur, mengambil semua alas tidur dari ranjang, dan meletakkan kacang di bagian bawah, kemudian ia mengambil dua puluh kasur dan meletakkannya di kacang polong, dan kemudian dua puluh eider-down tempat tidur di atas kasur.

Pada sang putri harus berbohong sepanjang malam. Di pagi hari dia bertanya bagaimana dia tidur.

"Oh, sangat parah!" katanya. "Saya telah hampir memejamkan mata sepanjang malam Surga hanya mengetahui apa yang ada di tempat tidur,. Tapi aku berbaring di sesuatu yang keras, sehingga saya hitam dan biru di seluruh tubuh saya. Ini mengerikan!"

Sekarang mereka tahu bahwa ia adalah seorang putri sejati karena ia telah merasakan kacang polong kanan melalui dua puluh kasur dan dua puluh tempat tidur eider-down.

Tidak ada tapi putri sejati bisa sama sensitif seperti itu.

Jadi pangeran membawanya untuk istrinya, karena sekarang ia tahu bahwa ia seorang putri sejati, dan kacang polong diletakkan di museum, di mana masih dapat dilihat, jika tidak ada yang mencurinya.



The Princess and The Pea


Once upon a time there was a prince who wanted to marry a princess; but she would have to be a real princess. He travelled all over the world to find one, but nowhere could he get what he wanted. There were princesses enough, but it was difficult to find out whether they were real ones. There was always something about them that was not as it should be. So he came home again and was sad, for he would have liked very much to have a real princess.
One evening a terrible storm came on; there was thunder and lightning, and the rain poured down in torrents. Suddenly a knocking was heard at the city gate, and the old king went to open it.
It was a princess standing out there in front of the gate. But, good gracious! what a sight the rain and the wind had made her look. The water ran down from her hair and clothes; it ran down into the toes of her shoes and out again at the heels. And yet she said that she was a real princess.
Well, we'll soon find that out, thought the old queen. But she said nothing, went into the bed-room, took all the bedding off the bedstead, and laid a pea on the bottom; then she took twenty mattresses and laid them on the pea, and then twenty eider-down beds on top of the mattresses.
On this the princess had to lie all night. In the morning she was asked how she had slept.
"Oh, very badly!" said she. "I have scarcely closed my eyes all night. Heaven only knows what was in the bed, but I was lying on something hard, so that I am black and blue all over my body. It's horrible!"
Now they knew that she was a real princess because she had felt the pea right through the twenty mattresses and the twenty eider-down beds.
Nobody but a real princess could be as sensitive as that.
So the prince took her for his wife, for now he knew that he had a real princess; and the pea was put in the museum, where it may still be seen, if no one has stolen it.


No comments:

Post a Comment