Wednesday, February 3, 2016

Another 3



Anjing yang Rakus


Adalah seekor anjing  mencuri sepotong  tulang yag besar di warung. Ia berlari kencang sekali sehingga tidak terkejar si tukang daging. Ia berlari ke ladang sambil membawa tulang di moncongnya. Ia ingin makan semuanya sendirian.

Anjing itu melewati sebuah sungai kecil. Ada sebuah jembatan sempit di atasnya. Ia berjalan di jembatan itu sambil melihat ke air. Ia melihat bayangannya sendiri di dalam air. Ia berpikir ada anjing lain dengan tulang di mulutnya. Anjing yang rakus itu berpikir tulang yang di mulut anjing itu lebih besar dari pada yang ia bawa.

Ia meloncat ke air untuk merebut tulang yang lebih besar dari anjing yang ia lihat tadi. Ia meloncat dengan sangat kuat sehingga tulang di mulutnya terlepas. Ia mencari di mana-mana tetapi tidak menemukan anjing yang lain. Bayangan tadi telah hilang.

Anjing yang bodoh itu pulang kelaparan dan kedinginan. Ia kehilangan tulang yang ia curi dari tukang daging dan tidak mendapatkan apa pun karena ia terlalu rakus.

 


                                                     The Greedy Dogs


It is a dog stealing a piece of bone in a stall. He ran so fast so it is not overtaken the butcher. He ran into the fields, carrying the bones in the his snout. He wants to eat it all alone.

The dog that passed a small river. There is a narrow bridge on it. He was walking on the bridge, looking into the water. He saw his shadow in the water. He thinks there is another dog with bone in his mouth. The greedy dog that thinking bone in the dog that mouth is greater than he was carrying.
He jumped into the water to grab a larger bone of the dog that he had seen earlier. He jumped so strong that the bone in his mouth apart. He looking everywhere but could not find another dog. The shadow had been lost.

Stupid dog came home hungry and cold. He lost bone that he stole from the butcher and not get anything because he was too greedy.



Asal Usul Danau Toba


Di Sumatera hiduplah seorang petani yang sangat rajin bekerja. Ia hidup sendiri. Setiap hari ia bekerja mencari ikan dengan tidak mengenal lelah. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Pada suatu hari petani tersebut pergi ke sungai di dekat rumahnya, ia bermaksud mencari ikan. Dengan hanya berbekal sebuah kail, umpan dan tempat ikan, ia pun langsung menuju ke sungai. Setelah sampai di sungai, petani tersebut langsung melemparkan kail. Sambil menunggu kail dimakan ikan, petani tersebut berdoa,“Ya Tuhan, semoga aku dapat ikan banyak hari ini”. Beberapa saat setelah berdoa, kail tadi tampak bergoyang-goyang. Ia segera menariknya. Petani tersebut sangat senang sekali, karena ikan yang didapatkannya sangat besar dan cantik sekali.

Setelah beberapa saat melihat ikan hasil tangkapannya, petani itu sangat terkejut. Ternyata ikan yang ditangkapnya itu bisa berbicara. “Tolong jangan makan aku Pak !! Biarkan aku hidup”, teriak ikan itu. Tanpa banyak Tanya, ikan tangkapannya itu langsung dikembalikan ke dalam air lagi. Setelah mengembalikan ikan ke dalam air, petani itu bertambah terkejut, karena tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.

“Jangan takut Pak, aku tidak akan menyakiti kamu”, kata si ikan. “Siapakah kamu ini ? Bukankah kamu seekor ikan?, Tanya petani itu. “Aku adalah seorang putri yang dikutuk, karena melanggar aturan”, jawab wanita itu. “Terimakasih engkau sudah membebaskan aku dari kutukan itu, dan sebagai imbalannya aku bersedia kau jadikan istri”, kata wanita itu. Petani itupun setuju. Maka jadilah mereka sebagai suami istri. Namun, ada satu janji yang telah disepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah beberapa lama mereka menikah, akhirnya  kebahagiaan Petani dan istrinya bertambah, karena istri Petani melahirkan seorang bayi laki-laki. Anak mereka tumbuh menjadi anak yang sangat tampan dan kuat, tetapi ada satu hal yang membuat heran semua orang. Anak tersebut selalu merasa lapar, dan tidak pernah merasa kenyang. 

Hingga suatu hari anak petani tersebut mendapat tugas dari ibunya untuk mengantarkan makanan dan minuman ke sawah di mana ayahnya sedang bekerja. Tetapi tugasnya tidak dipenuhinya. Semua makanan yang seharusnya untuk ayahnya dimakan habis, dan setelah itu dia tertidur di sebuah gubug. Pak tani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Karena tidak tahan menahan lapar, maka ia langsung pulang ke rumah. Di tengah perjalanan pulang, pak tani melihat anaknya sedang tidur di gubug. Petani tersebut langsung membangunkannya. “Hey, bangun!, teriak petani itu.

Setelah anaknya terbangun, petani itu langsung menanyakan makanannya. “Mana makanan buat ayah?”, Tanya petani. “Sudah habis kumakan”, jawab si anak. Dengan nada tinggi petani itu langsung memarahi anaknya. "Anak tidak tau diri ! Dasar anak ikan !," kata si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangan dari istrinya.

Setelah petani mengucapkan kata-kata tersebut, seketika itu juga anak dan istrinya hilang. Lalu hujan turun sangat deras. Air meluap sangat tinggi dan luas sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya dikenal dengan nama Danau Toba.
                                                                                                          

The Legend of Lake Toba


In Sumatra there lived a farmer who is very diligent work. He lived alone. Every day he works to find fish with the tireless. This is done to fulfill the daily needs.

One day the farmer went to the river near his home, he intended to look for fish. With only armed with a hook, bait and place of fish, he directly to into the rivers. After arriving the river, farmers are directly throw the hook. While waiting for the hook eaten by fish, farmers are praying, "I hope I can fish a lot today . " Some time after the prayer, the hook had looked swayed. He immediately pulled. Farmers are very happy, because the fish are gotten very big and beautiful.
After a few moments seeing the fish catch, the farmer was very shocked. Apparently the fish they catch it can speak. "Please do not eat me sir! Let me live, "cried the fish. Without a lot of ask, fish catch was immediately returned into the water again. After returning the fish into the water, farmers grew surprised, because the fish suddenly turned into a very beautiful woman.

"Do not worry sir, I will not hurt you", said the fish. "Who are you? Are not you a fish?, Ask the farmer. "I was a princess who was cursed, because violates rule, " she said. "Thank you already realize me from the curse, and As a return I am would you to make a wife", she said. Farmers agreed that too. They then become as husband and wife. However, there is one promise that has been agreed, that they should not be told that the legend of Princess of a fish. If the promise was violated there will be a tremendous disaster.

After a while they were married, farmer and his wife finally happiness grow, because the farmer's wife gave birth to a baby boy. Their son grew into a very handsome and strong boy, but there is one thing that makes everyone wonder. Children are always hungry, and never feel full.

Until one day the farmer's son was get a job from the mother to delivering food and drinks to the field where his father was working. But the task is not fulfilled. All the food that was supposed to be eaten him, and after that he fell asleep in a hut. The farmer awaiting the arrival of his son, while holding thirsty and hungry. Unable to bear hunger, then he went straight home. On the way home, the farmer seeing his son was sleeping in the hut. Farmers are immediately wake him. "Hey, wake up!, shouted the farmer.

After his son woke up, his was immediately asked his food. "Where's the food for dad?", ask his. "It is been I ate", replied the boy. With a high tone was immediately scolded his his son. "Children do not know himself! Basic young fish !,"said the farmer unconsciously has said the word prohibition from the his wife.

After his say those words, immediately his wife and children was lost. Then it rained very heavy . The water overflow is very high and wide so as to form a lake. And finally form a lake. The lake was eventually known as the Lake Toba.




Asal Usul Surabaya

Suatu ketika, hiduplah dua binatang. Ada sangat kuat. Ada Sura dan Baya. Adalah hiu Sura dan Baya adalah buaya. Mereka tinggal di laut. Sebenarnya, ada teman-teman. Tetapi ketika mereka lapar mereka sangat serakah. Mereka tidak ingin berbagi makanan mereka. Mereka akan berjuang untuk itu dan tidak pernah berhenti berjuang sampai salah satu dari mereka menyerah.

Itu adalah hari yang sangat panas.
Sura dan Baya cari makanan. Tiba-tiba, Baya melihat seekor kambing. "Yummy, ini makan siang saya!". "Tidak! Ini adalah makan siang saya. Anda serakah! Aku belum makan selama dua hari ". Then andBaya Sura berjuang lagi. Setelah beberapa jam, mereka sangat lelah. Sura punya rencana untuk menghentikan perilaku buruk mereka. "Aku bosan berkelahi, baya". "Aku juga. Apa yang harus kita lakukan untuk berhenti berjuang? Apakah Anda punya ide? ". "Ya, aku lakukan. Mari kita berbagi wilayah kita. Saya tinggal di air jadi saya mencari makanan di laut. Dan Anda, Anda tinggal di tanah, kan? Jadi Anda berburu makanan juga di tanah. batas itu adalah pantai. Jadi kita tidak akan pernah bertemu lagi. Apakah anda setuju? ". "Hmmm, biarkan aku berpikir tentang hal itu. Ok, saya setuju. Mulai hari ini, aku tidak akan pergi ke laut lagi. tempat saya ada di tanah ". Lalu mereka baut tinggal di tempat yang berbeda.

Tapi satu hari, Sura pergi ke tanah dan mencari makan di sungai. Sura merasa lapar karena tidak banyak makanan di laut. Baya marah ketika ia tahu bahwa Sura melanggar janji. "Hei, apa yang Anda lakukan di sini? Ini tempat saya. tempat Anda dalam laut "Baya teriak marah. "Tapi, ada air di sungai, kan? Jadi, ini juga tempat saya "Lalu Sura dan Baya berjuang ekor again.Baya bit Sura Sura yang akhirnya menyerah.. Jadi, Sura kembali ke laut. Baya senang karena ia tempatnya.

Kemudian, orang selalu bicara tentang pertarungan antara Sura dan Baya. Kemudian mereka bernama dari tempat sebagai SURABAYA. Ini dari Surah hiu dan buaya Baya tersebut. Masyarakat juga menempatkan mereka melawan sebagai simbol Kota Surabaya.



 
The Legend of Surabaya


One upon a time, there lived two animals. There were very strong. There are Sura and Baya. Sura was a shark and Baya was a crocodile. They lived in the sea. Actually, there were friends. But when they were hungry they were very greedy. They didn’t want to share their food. They would fight for it and never stopped fighting until one of them gave up.
It was a very hot day. Sura and Baya were looking for some food. Suddenly, Baya saw a goat. “Yummy, this is my lunch!”.“No way! This is my lunch. You are greedy! I had not eaten for two days”. Then Sura  andBaya fought again. After several hours, they were very tired. Sura had a plan to stop their bad behavior. “I’m tired of fighting, baya”. “Me too. What should we do to stop fighting? Do you have any idea?”. “Yes I do. Let’s share our territory. I live in the water so I look for food in the sea. And you, you live on the land, right? So you hunt for food also on the land. The border is the beach. So we will never meet again. Do you agree?”. “Hmmm, let me think about it. Ok, I agree. From today, I’ll never go to the sea again. My place is on the land”. Then they bolt lived in the different places.
But one day, Sura went to the land and looking for food in the river. Sura was hungry because there  was not much food  in the sea. Baya was angry when he knew that Sura broke the promise. “Hey, what are you doing here? This is my place. Your place in the sea” Baya cried angrily. “But, there is water on the river, right? So, this is also my place.” Then Sura and Baya fought again.Baya bit Sura’s tail that Sura finally gave up. So, Sura went back to the sea. Baya was happy because he had his place.
Then, peoples always talked about fight between Sura and Baya. Then they named of the place as SURABAYA. It’s from Sura the shark and Baya the crocodile. The peoples also put their of fight as the symbol of Surabaya City.
 

No comments:

Post a Comment