Wednesday, February 3, 2016

because I Love 3




Buaya dan Burung Penyanyi


Suatu hari ada seekor burung penyanyi dan buaya. Burung penyanyi bertengger di hidung buaya, lalu buaya merasa mengantuk. Ia menguap dan membuka mulutnya lebar-lebar. Burung penyanyi jatuh ke dalam mulut buaya. Buaya tidak tahu. Ia bingung mencari burung penyanyi yang tak ada lagi di hidungnya.
“ke mana burung penyanyi?” Gumam buaya. “pasti dia sedang bercanda,” buaya melihat ke belakang. Namun burung itu tidak ada. Buaya lalu mencari burung penyanyi di semak-semak. Ia memasukkan mulutnya ke semak-semak di tepi sungai. Namun burung penyanyi tetap tidak ditemukannya. “ke mana dia?” Gumam buaya kembali.
Buaya akhirnya tidur. Tiba-tiba terdengar suara merdu yang keluar dari dalam dirinya. “oh!” Serunya heran. Matanya terbuka. “selama hidup, baru kali ini aku dapat bernyanyi. Wow, aku akan mengajak burung penyanyi sahabatku untuk bernyanyi bersama. Pasti akan sangat menyenangkan!” . Kata buaya.
Buaya kemudian asyik mendengarkan suara yang keluar dari dalam dirinya. Setelah beberapa lama ia merasa lelah. Ia lalu membuka mulutnya, dan menguap lebar-lebar. Ketika akan menutup matanya, matanya melihat satu hewan bertengger di hidungnya. Hewan itu kelihatan sangat marah. Dia si burung penyanyi. “kau jahat !” Kata burung itu. “mengapa kau tidak memberi tahu kalau ingin membuka mulut? Aku terjatuh ke dalam mulutmu, kamu tahu? Menyebalkan!”
Buaya bingung dan berkata. “jadi, suara yang terdengar dari dalam diriku itu suaramu ? Bukan suaraku ?”
“ya !” Jawab burung penyanyi. Ekornya digoyang-goyangkan. “kau kan tahu, kau tidak bisa bernyanyi sama sekali ! Suaramu tak enak didengar !”
Buaya sangat sedih mendengar perkataan itu. Airmatanya jatuh. “aku pikir suara itu suaraku,” katanya sedih. “kau tahu, aku ingin sekali bisa bernyanyi. Dan tadi kupikir aku sudah bisa menyanyi. Ternyata? Oh, betapa malangnya aku yang bersuara jelek !”
Burung penyanyi merasa iba. Ia segera mencari cara untuk menghibur sahabatnya itu. “teman, bagaimana kalau kau membuat gelembung-gelembung air dan aku bersuara ? Kita lakukan bersamaan. Suara yang terdengar pasti sangat enak didengar.”
Buaya setuju. Ia lalu memasukkan mulutnya ke dalam air dan membuat gelembung-gelembung. Burung penyanyi bernyanyi. Suara nyanyiannya sangat pas dengan suara gelembung-gelembung air yang dibuat buaya. Buaya senang sekali. Dan sejak itu mereka berdua selalu melakukan hal itu setiap hari.
Dan, agar burung penyanyi masuk lagi ke dalam mulutnya, buaya selalu memberitahu sebelum membuka mulutnya.
Mereka adalah sahabat sejati selamanya.



 The Crocodile and Bird Singer

One day there was a bird singer and crocodile. Bird singer perched on the nose crocodile and crocodile feel sleepy. He yawned and opened her mouth wide. Bird singer fall into the crocodile's mouth. Crocodiles do not know. He was confused to find bird singer that no longer exists in the nose.

"Where the bird singer?" Murmure crocodile.
"Surely he was joking," crocodile look back. But the bird was not there. Crocodile looking for bird singer in the bushes. He put his mouth into the bushes on the riverbank. But the bird singer is still not found. "Where is he?" Murmur crocodile again.

Crocodile finally sleep. Suddenly, beautiful voice that comes out from within him. "oh!" He cried in surprise. His eyes were open. "during life, only this time I can sing. Wow, I would invite my best friend bird singer to sing together. It must be very fun! ". The word crocodile.

Crocodiles then fun to listen to the voice that comes out from within him. After a while he felt tired. He then opened his mouth, and yawned wide. When would close his eyes, his eyes saw a animal perched on his nose. The animal looks very angry. He is the bird singer. "you're evil!" said the bird. "why did you not tell me if you wanted to open your mouth? I fall into your mouth, you know? It sucks! "


Crocodile confused and said. "so, the voice is heard from within me that your voice? Not my voice? "

"yes!" answered bird singer. Shake-shake its tail. "you know, you can not sing at all! Your voice is not pleasant to hear! "

Crocodiles are very sad to hear these sayings. His tears fell. "I thought the voice was my voice," he said sadly. "You know, I wish I could sing. And had I thought I could sing. Apparently? Oh, what a Unfortunately my voiced ugly! "

bird singer feel pity. He was soon looking for ways to entertain his friend. "friend, why do not you make the bubbles of water and I voiced? We do the same. Sound must be very pleasant to hear. "
Crocodile agree. Then he put his mouth into the water and making bubbles. Bird singer singing. His singing voice fit perfectly with the voice of water bubbles are made crocodile. Crocodile very happy. And since then they both always do that every day.

And, for bird singer does not enter again into his mouth, crocodile always tell before opening his mouth.

They are a true friend forever.
 






Dua Ekor Kambing

Dua ekor kambing berjalan dengan gagahnya dari arah yang berlawanan di sebuah pegunungan yang curam, saat itu secara kebetulan mereka secara bersamaan masing-masing tiba di tepi jurang yang dibawahnya mengalir air sungai yang sangat deras. Sebuah pohon yang jatuh, telah dijadikan jembatan untuk menyebrangi jurang tersebut. Pohon yang dijadikan jembatan tersebut sangatlah kecil sehingga tidak dapat dilalui secara bersamaan oleh dua ekor tupai dengan selamat, apalagi oleh dua ekor kambing. Jembatan yang sangat kecil itu akan membuat orang yang paling berani pun akan menjadi ketakutan. Tetapi kedua kambing tersebut tidak merasa ketakutan. Rasa sombong dan harga diri mereka tidak membiarkan mereka untuk mengalah dan memberikan jalan terlebih dahulu kepada kambing lainnya.
Saat salah satu kambing menapakkan kakinya ke jembatan itu, kambing yang lainnya pun tidak mau mengalah dan juga menapakkan kakinya ke jembatan tersebut. Akhirnya keduanya bertemu di tengah-tengah jembatan. Keduanya masih tidak mau mengalah dan malahan saling mendorong dengan tanduk mereka sehingga kedua kambing tersebut akhirnya jatuh ke dalam jurang dan tersapu oleh aliran air yang sangat deras di bawahnya.
Lebih baik mengalah daripada mengalami nasib sial karena keras kepala.




Two the Goats


Two of the goats walk boldly in the opposite direction on a steep mountain, then by chance they simultaneously arrive at each edge of the cliff that the water flowing beneath the river is very swift. A tree that falls, has been used as a bridge to cross the gap. Trees are used as the bridge is very small so it can not be passed simultaneously by two-tailed squirrel safely, let alone by two goats. The bridge is very small it will make even the most courageous people will be frightened. But the goat did not feel frightened. A sense of pride and dignity they do not allow them to give in and give way first to the other goats.

As one of the goat set foot into the bridge, the other goat was not budge and also set foot into the bridge. Eventually the two met in the middle of the bridge. Both still will not budge and instead encourage each other with their horns so that the two goats are finally falling into the abyss and were swept by a very swift flow of water underneath.

Better yield than had the misfortune due to stubborn.


Istana Bunga
Dahulu kala, hiduplah raja dan ratu yang kejam. Raja dan ratu mempunyai putra dan putri yang baik. Sifat mereka sangat berbeda dengan kedua orangtua mereka. Pangeran Aji Lesmana dan Putri Rauna selalu menolong rakyat yang kesusahan.
Suatu hari, Pangeran Aji Lesmana marah pada ayah dan ibunya,  "Ayah dan Ibu jahat. Mengapa menyusahkan orang miskin?” , Raja dan Ratu sangat marah mendengar perkataan putra mereka. "Jangan mengatur orangtua! Karena kau telah berbuat salah, aku akan menghukummu. Pergilah dari istana ini !" usir Raja.  Pangeran Aji Lesmana tidak terkejut. Justru Putri Rauna yang terkejut, lalu menangis memohon kepada ayah dan ibunya, "Jangan, usir kakak ! Jika Kakak harus pergi, saya pun pergi!"
Raja dan Ratu membiarkan Putri Rauna pergi. Mereka mengembara. Mengubah nama menjadi Kusmantoro dan Kusmantari. Mereka pun mencari guru untuk mendapat ilmu. Mereka ingin menggunakan ilmu itu untuk menyadarkan kedua orangtua mereka.

Keduanya sampai di sebuah gubug. Didalam gubug itu ada seorang kakek yang sudah tua. Mereka mengetuk pintu. "Silakan masuk," kata kakek tua. Kusmantoro berkata,  "Kami, kakak beradik yatim piatu. Kami ingin berguru pada kakek."

Kakek itu bernama Panembahan Manraba. Panembahan Manraba menerima keduanya menjadi muridnya. Panembahan Manraba menurunkan ilmunya pada Kusmantoro dan Kusmantari. Keduanya ternyata berbakat. Dengan cepat mereka menguasai ilmu-ilmu yang diberikan.
Suatu malam Panembahan memanggil mereka berdua. "Anakku, Kusmantoro dan Kusmantari. Untuk sementara sudah cukup kalian berguru di sini. Ilmu-ilmu lainnya akan kuberikan setelah kalian melaksanakan satu amalan." ."Amalan apa itu, Panembahan?" tanya Kusmantari. "Besok pagi, petiklah dua kuntum melati di samping gubug ini. Lalu berangkatlah menuju istana di sebelah Barat desa ini. Berikan dua kuntum bunga melati itu kepada Pangeran Aji Lesmana dan Putri Rauna. Mereka ingin menyadarkan Raja dan Ratu, kedua orang tua mereka."
Kusmantoro dan Kusmantari terkejut. "Dua kuntum melati itu bermanfaat menyadarkan Raja dan Ratu dari perbuatan buruk. Namun, dua kuntum melati itu hanya berkhasiat jika disertai kejujuran hati," kata Panembahan Manraba.
Ketika akan tidur, keduanya memikirkan pesan Panembahan. Apakah mereka harus berterus terang kalau mereka adalah Pangeran Aji Lesmana dan Putri Rauna? Jika tidak berterus terang, berarti mereka berbohong, tidak jujur. 
Akhirnya, mereka jujur kepada Panembahan. "Kami mohon maaf Panembahan. Kami bersalah karena tidak jujur kepada Panembahan."
Saya mengerti, Anak-anakku. Saya sudah tahu kalian berdua adalah Pangeran Aji Lesmana dan Putri Rauna."

Setelah itu, Pangeran Aji Lesmana dan Putri Rauna berangkat ke istana. Setibanya di istana, ternyata ayah dan ibu mereka sedang sakit.
Lalu Putri Rauna meracik dua kuntum melati dari Panembahan. Kemudian memberikannya  pada orang tuanya. Ajaib ! Sembuhlah Raja dan Ratu. Sifat mereka pun berubah. Pangeran dan Putri Rauna sangat bahagia. Mereka meminta bibit melati ajaib itu pada Panembahan. Dan menanamnya di taman mereka. Sehingga istana mereka dikenal dengan nama Istana Bunga. Istana yang penuh dengan kelembutan hati dan kebahagiaan.



The Flower Palace


Long ago, there lived a cruel king and queen. The king and queen have good sons and daughters. Their properties are very different with their parents. Prince Aji Lesmana and Princess Rauna always help people who have trouble.
One day, Prince Aji Lesmana angry at his father and mother, "Mom and Dad evil. Why troubling the poor people?", the King and Queen was very angry hear word of their son. "Do not set parents ! Because you have did wrong, I will punish you. Get out of this palace! " kick the King. Prince Aji Lesmana was not surprised. Precisely Princess Rauna a surprise, then she cried to her father and mother ." Do not kick Brother ! If punish brother had to go, I went away! "
King and Queen Princess Rauna let go. They roamed. Changing its name to Kusmantoro and Kusmantari. They are also looking a teacher  to get science. They wanted to use science to bring both their parents.
Both came to a hut. In the hut there was a grandfather who is old. They knocked on the door. "Come in," said the old man. Kusmantoro said, "We orphaned brother and sister. We want to studied on grandpa."
Grandfather's name was Panembahan Manraba. Panembahan Manraba received both become his students. Panembahan Manraba lowered his knowledge there Kusmantoro and Kusmantari. Both were have talented. They quickly mastering the sciences are given.
One night Panembahan calling both of them. "my child, Kusmantoro and Kusmantari. For the time being is enough you studied here. other sciences will I give after you perform one practice." . 'Practice what it is, Panembahan? "Kusmantari asked. "Tomorrow morning, pick the two jasmine petals on the side of this hut. Then went to the palace in the west of this village. Give two jasmine flowers to the Prince Aji Lesmana  and Princess Rauna. They want to realize the King and Queen, both their parents."
When going to sleep, they think the message Panembahan. Do they have to be honest if they are the Prince Aji Lesmana and Princess Rauna? If it does not honest, then they lied, dishonest.

Finally, they were honest with Panembahan. "We apologize Panembahan. We are wrong for not honest with Panembahan."

I understand, My children. I already know you two are the Prince Aji Lesmana and Princess Rauna. "
After that, Prince Aji Lesmana and Princess Rauna went to the palace. Arriving at the palace, apparently father and their mother was sick.

Then Princess Rauna mix the two petals of jasmine from Panembahan. Then gave it to their parents. Miracolus ! Healed the King and Queen. Their properties is changing. Prince and Princess Rauna very happy. They asked for seed magic jasmine to Panembahan. And planted it in their garden. So that their palace known as the Flower Palace. The palace is full of tenderness and happiness.

No comments:

Post a Comment